Setelah hiatus pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, International Pharmaceutical Student’s Federation kembali menyelenggarakan Asia Pacific Pharmaceutical Symposium ke-20 pada tahun 2021 yang dituan rumahi oleh University of the Philippines Pharmaceutical Association (UPPhA), Manila, Filipina. APPS tahun ini merupakan APPS pertama yang diselenggarakan secara daring melalui platform Airmeet dengan mengangkat tema “Ideals to Reality: The Versatility of the Asia-Pacific Pharmacist”. Tema APPS kali ini menekankan pada eksplorasi peran apoteker yang lebih besar dan beragam selain dalam peran vitalnya pada sistem healthcare yang ada. Apoteker memiliki kompetensi dan spesifikasi yang dapat diaplikasikan pada bidang yang berbeda seperti pada bidang farmasi nuklir ataupun sebagai cold-chain specialist. Walaupun idealnya terdapat banyak pilihan peran yang dapat dijalani seorang apoteker, pada realitanya tidak banyak menyadari keberagaman pilihan peran yang dimilikinya di luar sistem healthcare konvensional.
Halo KMFA!
Biro Media dan Informasi kembali menghadirkan Majalah Papyrus Ebers Edisi 2021 dengan memberikan memberikan informasi-informasi menarik dan inspiratif seputar farmasi ugm dan info perkuliahan lainnya dengan tampilan yang lebih menarik untuk segenap civitas akademika Farmasi UGM, khususnya Gadjah Mada Muda Farmasi UGM angkatan 2021 yang baru memasuki jenjang perkuliahan. Namun, majalah ini juga terbuka bagi kalian yang ingin mengulik lebih dalam seputar Farmasi UGM dan kegiatan-kegiatannya yang sangat menarik.
Pada tanggal 17 April 2021, BEM KM Farmasi UGM ikut berpartisipasi memeriahkan World Health Day 2021 dengan program kolaborasi antara Departemen Sosial Masyarakat (Sosmas) dan Departemen Urusan Internasional (DUI). Peringatan World Health Day oleh BEM KM Farmasi UGM diselenggarakan di desa mitra BEM KM Farmasi UGM, yaitu Pedukuhan Kaliwanglu Kulon, Pakem, Sleman, DIY. World Health Day diperingati pada tanggal 7 April oleh World Health Organization (WHO) setiap tahunnya dan merupakan suatu hari peringatan untuk menarik perhatian dunia agar lebih menyadari adanya masalah-masalah kesehatan global.
Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak. Sebanyak 87% penduduk Indonesia adalah muslim. Kondisi ini mendukung tumbuhnya ekonomi syariah di Indonesia, termasuk juga di dalamnya industri halal. Indonesia telah memiliki goal menjadi ‘Global Halal Hub’ (Ayu, 2019). Setiap produsen harus memenuhi kebutuhan dan hak konsumen, termasuk konsumen muslim. Produk halal adalah bagian dari tanggung jawab perusahaan kepada konsumen muslim. Di Indonesia, produk halal harus memiliki Sertifikat Halal (SH) MUI (LPPOM MUI, 2008).
Berdasarkan berita yang dilansir oleh detik health, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI baru-baru ini menarik obat asam lambung ranitidin dari peredaran. Hal ini disebabkan karena obat ini sudah tercemar dengan senyawa N-Nitrosodimethylamine (NDMA) yang dikaitkan dengan risiko kanker (Widiyani, 2019). Informasi ini sesuai dengan rilis dari BPOM RI tentang penarikan produk ranitidin yang terkontaminasi NDMA sebagaimana yang disampaikan oleh US Food and Drug Administration(US FDA) dan European Medicine Agency(EMA) (BPOM RI, 2019).
Sebagai perwakilan Fakultas Farmasi UGM, Endang mengungkapkan bahwa sumbangan tersebut merupakan tindak lanjut atas rekomendasi Komisi Etik Penelitian Praklinik LPPT UGM. Alat timbangan tersebut dimaksudkan untuk menambah fasilitas di laboratorium yang memiliki layanan penanganan hewan coba agar pelaksanaan penelitian sesuai dengan prinsip penelitian yang benar. Disisi lain, hal ini juga merupakan salah satu bentuk apresiasi perbaikan fasilitas di UGM, khususnya fakultas Farmasi. Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah Ketua Komisi Etik Penelitian Praklinik LPPT UGM, Prof. Dr. drh. Pudji Astuti, MP. (Humas FA)
Sumber: Web Farmasi UGM
Kuliah dibuka dengan cerita singkat perjalanan hidup Dr. Nunung mulai dari selesai kuliah di Fakultas Farmasi UGM, bekerja di Puslabfor Mabes Polri sampai menempuh jenjang karir sebagai POLWAN. Ketertarikan Nunung mendalami Forensik dimotivasi oleh salah seorang dosen yaitu (Alm). Dr. Imono Argo Donatus yang saat itu merupakan pengampu mata kuliah Toksikologi.
Dalam kuliahnya, Nunung menyampaikan prinsip-prinsip Farmasi Forensik. Beliau menyampaikan tentang prinsip segitiga TKP dalam penyelidikan kasus, ruang lingkup Farmasi Forensik, serta lingkup kerja Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri. “yang menjadi prinsip dasar dalam bidang forensik adalah setiap kontak pastilah meninggalkan bekas“, kata Nunung.
Tak hanya itu, wanita yang pernah menjabat Kanit Kimia Forensik, Kasubbag Personel, serta Kasubid Instrumen Forensik, Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri ini juga membagikan pengalamannya selama bekerja sebagai Farmasis yang berkecimpung di dunia Forensik. Di akhir kuliah beliau menyampaikan bahwa peluang kerja sebagai Farmasis di dunia Forensik sangat terbuka lebar. (Adam/FA)
Sumber: Web Farmasi UGM
Menyadari fenomena ini, tim mahasiswa Farmasi UGM kemudian memilih tema ‘Raising Awarness of Mental Health Issues for a Better Future’dalam keikutsertaannya di Pharmacious 2018 kategori lomba poster publik. Tim yang terdiri dari Endjang Prebawa Tejamukti, Olivia Damayanti, dan Yunda Dewi ini mendeskripsikan tentang penangan dan pencegahan penyakit mental yang timbul akibat efek samping obat melalui poster guna memberikan edukasi pada masyarakat. Dalam lomba kali ini, mereka mengambil studi kasus tentang insomnia.
Melalui poster, mereka juga menceritakan pentingnya konseling yang dilakukan oleh farmasis dalam kaitannya dengan pendistribusian obat kepada konsumen. Seperti yang telah diketahui, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang buruk jika dikonsumsi dengan cara yang tidak sesuai. “Apalagi memang beberapa obat ada yang menimbulkan efek samping insomnia,” jelas Endjang. Untuk itulah, peran farmasis tidak dapat digantikan hanya dengan membaca informasi melalui media internet.
Diakui ketiganya, dalam proses pembuatan materi poster tersebut, tim Farmasi UGM menghadapi beberapa kendala. Terlebih kasus mental health lebih banyak dipelajari di bidang ilmu psikologi. Namun dengan memperbanyak referensi baik melalui diskusi maupun studi literatur, tim Farmasi UGM berhasil membuat poster dengan cukup apik. Terbukti poster tersebut berhasil keluar sebagai Juara 3 di ajang Pharmacious yang diadakan akhik Oktober lalu.
Selain Farmasi UGM, dua tim lainnya yang juga unggul di tiga besar adalah Universitas Khatolik Widya Mandala Surabaya sebagai Juara 1, dan UIN Alaudin Makasar sebagai Juara 2. Mereka patut berbangga karena mereka berhasil menduduki peringkat tiga besar setelah mengalahkan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, sebut saja Universitas Indonesia, Universitas Jember, Universitas Atma Jaya, Universitas Sanata Dharma, Universitas Islam Indonesia, dan masih banyak lagi. (Humas FA/ Yeny)
Sumber: Web Farmasi UGM
Pengarang : Stephen R. Covey
Penerbit : Dunamis publishing
Tahun terbit : Cetakan kedua edisi Bahasa Indonesia, Januari 2017
Tebal halaman : 472 halaman
Resensi oleh : Raditya Wulandari (Staf Departemen Kajian Strategis dan Eskalasi Isu)
Berawal dari iseng-iseng mencari books you must read before you die di mesin pencarian , buku ini muncul paling banyak disebutkan dan direkomendasikan banyak orang. The 7 Habits of Highly Effective People merupakan buku kategori pengembangan diri atau self improvement yang diitulis oleh Stephen R.Covey seorang konsultan perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat . Awal mendengar judulnya, saya agak kurang tertarik membacanya karena saya kira buku ini sejenis buku-buku motivasi kebanyakan yang menyajikan kiat-kiat instan untuk menjadi orang yang sukses. Terlebih sampul buku ini malah terlihat seperti buku tutorial-tutorial sukses SBMPTN, TOEFL, tes CPNS ataupun semacamnya. Namun benar adanya bila ada istilah don’t judge a book by its cover, karena hanya dengan membaca bab pertama saja spekulasi awal saya terbantahkan.
Pada bagian pertama buku ini, dikupas secara dalam tentang paradigma dan prinsip. Adapun istilah-istilah seperti etika kepribadian dan karakter, kehebatan primer dan sekunder, pergeseran paradigma dan efektivitas yang dikupas secara detail oleh Covey dengan didukung berbagai analogi-analogi yang dibuatnya. Selain itu, disuguhkan pula problematika-problematika manusia pada umumnya seperti permasalahan terhadap diri sendiri, pekerjaan, keluarga, pasangan dan masih banyak lagi yang seakan-akan membuat pembaca merasakan permasalahan yang sama seperti di dalam buku ini. Ada tiga pokok bahasan yang mendasari 7 kebiasaan efektif yaitu kemenangan pribadi, kemenangan publik dan pembaruan. Masing-masing pada kemenangan pribadi dan kemenangan publik dijelaskan 3 kebiasaan yang dapat dilakukan untuk meraihnya. Kita akan menemui bagian pembaruan ada istilah “mengasah gergaji” pada bagian akhir. Bagian ini yang merupakan poin penting pada tahap meraih kebiasaan yang efektif. Menurut Covey pada bagian inilah investasi terbesar kita dalam menghadapi hidup yang akan kita jalani, karena kita adalah alat untuk kinerja kita sendiri. Maka dari itu alat tersebut haruslah selalu diasah sesering mungkin.
Seperti yang Covey bilang dalam bukunya, buku ini bukanlah rumus-rumus instan yang dengan sekali membacanya buku ini sudah dapat kembali ke rak bukunya. Buku ini dirancang untuk membersamai dalam proses perubahan dan pertumbuhan yang berkesinambungan. Akan banyak dijumpai analogi-analogi, pengalaman hidup dan saran-saran dari Covey yang selaras dengan tiap sub bab yang dikupas. Bagi saya, buku ini merupakan salah satu buku pengembangan diri yang patut dibaca tiap orang di mana label “instan” “kilat” dan “cepat” bukan menjadi solusinya, tapi pemahaman dan penerimaan lah yang menjadi kuncinya. Buku ini sangat cocok untuk kalian di masa-masa pencarian jati diri, terlebih bagi kalian yang menemui kesulitan dalam mengelola diri sendiri dan ingin mencapai kebiasaan yang efektif. Selamat berproses dengan buku ini !
Salam Literasi,
Membuka wawasan, meluaskan pandangan.
Departemen Kajian Strategis dan Eskalasi Isu
BEM KMFA UGM 2018
Kabinet Karsa Ravindra
Bertempat di pelataran parkir Gedung Fakultas Farmasi UGM, Dekan Fakultas Farmasi UGM,
Prof. Dr. Agung Endro Nugroho memberikan sambutan dan menyampaikan bahwa melalui acara ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi keluarga besar sivitas akademik, baik dosen, tendik, dan mahasiswa Farmasi UGM. Tidak hanya itu, di kesempatan ini, turut hadir pula mitra dan para sahabat Farmasi UGM.
Acara Jalan Sehat kali ini dibuka dengan pelepasan dua burung merpati dan tujuh burung jenis lainnya sebagai simbolisasi usia Fakultas Farmasi yang telah menginjak usia angka 72. Selain itu, seluruh departemen dan unit di Fakultas Farmasi juga ikut menyumbang berbagai atraksi dan penampilan untuk memeriahkan acara. Mulai dari tarian, nyanyian, ludruk, hingga dangdutan telah menghibur dan mengakrabkan seluruh peserta dan tamu undangan Jalan Sehat.
Untuk melengkapi kehebohan acara, panitia juga menyiapkan banyak doorprize, antara lain tv, sepeda, lemari es, dan hadiah hiburan lainnya. Sebagai salah satu wahana refreshing, panitia berhasil mewujudkan acara ini dalam kemeriahan yang penuh suka cita. Selamat ulang tahun untuk Fakultas Farmasi UGM. Semoga menjadi instansi pendidikan kesehatan yang semakin berjaya dengan karya-karya inovatifnya. (Humas FA/ Yeny P)
Sumber: web farmasi ugm